Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

bingung

ketika 2 orang saling bertengkar, namun tetap bertahan pada tempatnya. itu berarti mereka saling mencintai. Meskipun mulut berkata membencinya, tapi aku yakin, di hati yang terdalam mereka sama sama tidak ingin kehilangan. Cinta, serumit itu kah? aku bahkan bisa melihatnya dengan jelas, umi, bapak.. mereka saling mencintai, layaknya aku mencintai mereka. air mata yang diam-diam turun dari matanya,,, ah.. kadang membuatku berpikir, cinta orang dewasa ternyata ribet. apa susahnya tinggal minta maaf, baikan, selesai. tapi ternyata tidak, banyak hal hal yang ada didalam kepalanya, meski aku juga tidak tahu apa itu. Dan aku belum ada pada level itu, menikah. ibadah yang paling panjang, dan sunnah nabi. menikah tidak semudah yang dipikirkan, seindah yang terlihat, karna nyatanya aku hanya melihat sedikit keindahan, selebihnya sabar. ya, menikah itu sangat amat butuh sabar. aduh, apa ini, kok jadi ngawur gajelas gini..

tahukah?

Kau tahu? apa yang paling menyakitkan tentang pikiran orang-orang? adalah ketika mereka menganggap diri kami sempurna, paling baik. kerudungmu yang panjang, Kitab sucimu yang selalu dibawa dan dibaca kemanapun pergi itu membuat orang orang berpikir dan berkata "Masya Allah, masih muda udah bagus agamanya" "wah.. jadi panutan nih" "ajarin dong biar bisa kayak kamu" betapa malunya? sangat sulit untuk menjaga hati agar tidak terpengaruh sekitar. Dan diri ini, masih jauh dari kata sempurna. Masih belajar dan butuh banyak pelajaran. Masih fakir akan ilmu. Jadi tolong, ingatkanlah aku jika melakukan kesalahan, jangan salahkan kerudung yang panjang, salahkanlah diriku sendiri, karna sungguh aku pun jauh dari kata sempurna.

Sajak

*Sajak "Adalah Hujan" Janji terbaik adalah janji matahari Bumi tidak pernah bertanya, Apakah besok matahari akan datang kembali Bumi menunggu takjim dengan yakin Saat cahaya lembut menyiramnya Setiap hari, milyaran tahun Tak pernah ingkar walau sekali Pengorbanan paling indah adalah sebatang lilin Membakar dirinya untuk memberi terang Tidakkah lilin tahu kalau dia justeru mempercepat kematiannya? Semakin terang, semakin cepat. Tidakkah lilin menyadarinya sebelum terlambat? Berhenti? Tapi pun jika lilin sungguh bisa berpikir Dia akan tetap membakar tubuhnya Itulah pengorbanan sebatang lilin. Kerinduan paling mengharukan adalah hujan Aduhai, apakah kita pikir tanah kering yang rindu? Atau padang gersang yang kangen? Tidak. Melainkan hujanlah yang rindu. Saat tiba masanya berjumpa Setelah begitu lama tidak bersua Jutaan tetes air hujan jatuh saling susul-menyusul Tidak sabaran hendak memeluk tanah Hingga habis seluruh rindu itu Meluapkan seluruh kasi...