Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

aku akan

berhenti menulis. karna tulisanku norak . terimakasih sudah membaca tulisan norakku selama ini.

Selamat Datang

jadilah seperti matahari, meskipun kadang dibenci. setidaknya dia bersinar diatas cahayanya sendiri jangan seperti bulan, banyak orang jatuh cinta, padahal dia dicinta karna matahari. cahaya lain─cahaya matahari. nyatanya, sekarang, orang lebih mengagumi sosok bulan, indah─ menurutnya. dan sosok matahari, bersinar terang, maju, sendiri, membela kebenaran─ditangkap, ditahan, hukum mati. licik bukan? tapi begitulah cara bekerja didunia. yang salah dan mendukung─aman. yang benar dan mendukung─jadi masalah. selamat datang, ke dunia yang aku kenal, rakus akan dunia fana. yang tak disadari, akan binasa.

peduli-lah

kalau aku tanya, bekerja bersama, atau bekerja sendirian? mana yang akan kau pilih? bekerja bersama, bukan? secara dari hasil, dan proses lebih menguntungkan. tapi nyatanya, kerja sama tak seindah, semudah yang dipikiran. perlu kekompakan, ke-serius-an anggota untuk mencapai tujuan yang maksimal. dan peduli. iya, peduli. peduli itu penting, kawan. bayangkan jika tidak ada rasa peduli di dunia ini, orang berlalu lalang di rel kereta saat jarak kereta dekat pun─bodo amat─ gapeduli.  orang nyebrang sembarangan, saat lampu hijau─bodoamat─ gapeduli. bagaimana? jadilah orang yang peduli, kawan. peduli akan semua, iya, semua. boleh jadi, kepedulian kita─sangat membantu orang, yang nantinya─akan membantu kita juga. jadi sekali lagi, mulailah peduli. lihat, siapa yang selama ini peduli atas mu? jangan tinggalkan. ─lagi lagi maafkan, awal dan akhir berbeda kisah. dan ngawur.

boleh jadi, bukan?

boleh jadi di samping atau depan mu ada yang berbisik, teriak meminta tolong. kau dengar? makhluk yang luput dari penglihatan kita, memanggil, iseng―tertawa melihatmu sekarang― clingukan ―takut. tapi biarlah, biarlah seperti sedia kala. hukumnya memang seperti itu. toh kita tak terganggu. dan sekarang kalian bertanya untuk apa aku menulis ini. sederhana, untuk kalian berfikir akan jawabannya. bingung? aku juga.

jangan lupakan

apakah kehidupan seindah―sesulit yang orang bilang? tergantung. kau pilih yang mana. sesulit―keras apappun hidup jika kau memilih bahagia, hilang rasa sulit itu. pun sebaliknya. hidup bagaikan roda yang berputar katanya, ada juga yang bilang layaknya permainan catur dan sungai yang mengalir. banyak sekali perumpamaan tentang kehidupan. pilih saja apa mau mu. bagaimana kau hidup. tapi tolong, jangan pernah lupakan tujuan hidup sebenarnya, karna kita, aku. tak akan selamanya hidup di dunia ini.

anganku

sederhana, kamu bahagia. dan dalam diamku aku berharap kalau suatu saat aku dan kamu, kita. bahagia bersama .

cermin buram

Gambar
Jika kita bercermin dan bayangan kita tampak buruk, ada dua kemungkinan. cermin itu sudah kusam,  atau diri kitalah yang memang kusam - @noffret kita mungkin biasa karena memang biasa melakukan, tapi orang lain belum tentu sama. kita membutuhkan cermin untuk membaca, untuk menilai diri, dan kemampuan kita hal itu ditentukan oleh cermin yang jernih, sekaligus kesadaran untuk mau mengakui apa yang kita lilhat di cermin. karena bayangan buruk yang mungkin kita dapati bukan salah cermin, tapi karena kita jarang bercermin…. atau selama ini cermin yang kita gunakan sudah terlalu buram untuk sepenuhnya   https://hoedamanis.blogspot.co.id/2017/09/cermin-buram.html

what if we were really true

What if we were really true And said everything we thought Could we then stop feeling blue Feeling every day that we just fought What if we were really true And showed just how we felt Maybe then we could sail into The sky and Orion's belt What if we were really true Would there be any depression then? Would the world be kind and free from sin No one wishing to flee within What if we were really true And showed what we really think Could we then see the total view? Of those around us who seem to sink What if we were really true And showed each passing day What it really means to be happy But only if we pray What if we were really true And looked God in the face Never trying never lying Never wishing we were dying What if we were really true We did all things good and well Only time will tell (leah)

mimpi indah

apa mimpi--mu dik? tanya seorang remaja tanggung "dokter, pramugrari, pilot." para bocah menjawabdengan antusias . namun ada satu bocah yang dengan malu malu menjawab pelan "aku ingin masuk surga" sang remaja pun terdiam diam diam dia belajar pada bocah itu, yang hanya mengharapkan surga di kehidupannya.