Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

adakalanya

Gambar
Adakalanya, kamu harus mampu menjadi tangguh untuk setiap masalah yang selalu membuatmu jatuh terpuruk. Masalah yang menghampiri seharusnya dapat menjadikanmu sekuat ombak dan setegar batu karang yang berada di lautan. Sekalipun harus melewati jalan panjang yang penuh dengan lika-liku. Akan selalu ada kerikil tajam yang siap sedia melukai kakimu tanpa sengaja. Akan selalu ada jalan penuh duri yang siap sedia membuatmu terluka hingga berdarah-darah. Jangan pernah lagi mencoba untuk menghindari masalahmu. Sebab jika kamu selalu saja menghindarinya, tidak akan ada satu pun masalah yang dapat teratasi. Justru kamulah yang akan terus-menerus ditikam oleh ketakutanmu sendiri yang senantiasa datang menghantuimu. Cobalah untuk membuat terjangan badai yang merobohkanmu; justru menjadikannya sebagai pemicu dari timbulnya kekuatan yang ada pada dirimu. Ingatlah selalu, badai tidak selamanya akan melingkupi dirimu. Sebab akan ada saatnya badai pasti berlalu, meskipun kamu sendiri mung...

renungkanlah !

Di kehidupan yang selalu kau sebut keras  cobalah ambil waktumu sejenak setelah lelah beraktivitas.  Merenunglah untuk dirimu yang sebenarnya tak kuat ditempa rutinitas.  baringkan saja semua isi kepala di kamarmu yang mungkin tidak terlalu luas, atau sambil menatap langit di depan teras.  Di manapun, berdiamlah dengan tenang untuk memahami dirimu jauh lebih dalam.  Aku sering melakukan itu.  Karena akhirnya aku tahu bahwa waktu yang tepat untuk melihat diri kita sendiri adalah saat kita berteman sepi.  Membayangkan semua hal dalam hidup ini yang pernah kubenci, pernah aku sesali bahkan sampai aku susah memaafkannya berulang kali.  Masalah-masalah yang silih berganti,  yang kerap dan nyaris membuatku menyerah menghadapi.  Kegagalan yang ku alami,  Kehilangan yang menyakitkan hati,  Luka yang harus kembali kudapati,  atau merasa semua yang kulakukan tak lagi berguna dan berarti.  Lalu s...

sebuah peringatan

Tolong diingat bahwa tidak setiap orang dibesarkan dengan caramu dibesarkan. Terlalu sempit bila kamu menilai perbedaan warna hanyalah terletak pada hitam atau putih saja, kemudian abai pada fakta bahwa dunia diisi oleh banyak spektrum lainnya. Tidak setiap orang bisa menempuh pendidikan tinggi, tapi jangan lupa kalau nyatanya bisa menempuh pendidikan tinggi bukan sebuah jaminan seseorang akan dianggap baik budi. Tidak setiap orang lahir di keluarga mampu, tapi jangan lupa bahwa berasal dari keluarga sederhana bukanlah pembatas yang akan menghalangimu menjadi orang berguna. Tidak ada kehidupan yang mudah, yang benar adalah semua orang menanggung beban sesuai porsinya. Segala sesuatu adalah relativitas yang saling berjalan pada koridornya. Tidak pernah ada yang benar-benar baik, maka sebaliknya tidak pernah ada yang benar-benar buruk. Kamu bisa saja lebih di satu hal daripada yang lainnya di sekitarmu, tapi orang itu tentu saja akan memiliki sesuatu yang bahkan tidak pe...

bangkit

katakan kau menyerah maka hancurlah mimpimu mengeluh kau lelah maka tersungkur jatuhlah dirimu dunia tak akan selalu tersenyum padamu maka dirimu yang wajib tersenyum menjadi mataharilah kamu membuat tegap para tumbuhan yang ingin bangkit saat hujan tiba berteduhlah sejenak biarkan ia jatuh bergemuruh nikmati melodi dan ritmenya pelangi sudah menunggumu diujung bangkit, berdiri tegap & terbanglah terbang jauh melihat dunia

manusia

Manusia terkadang lupa bagaimana caranya menghargai perasaan seseorang. Semakin berkembangnya zaman, manusia jadi bebas berpendapat tanpa memperdulikan apakah ada ucapan yang membuat hati seseorang terluka atau memang tidak sepantasnya untuk diucapkan.  Sikap inilah yang harusnya ditangani.  Kita memang diberi hak untuk bebas berpendapat. Akan tetapi, bebas disini bukan berarti tidak memperhatikan norma yang berlaku, kan?  Mulailah membiasakan untuk bijak dalam mengungkapkan sesuatu. Sifat kita dilihat dari bagaimana cara kita berkomunikasi di luar sana, dan bukti bahwa seseorang itu berpendidikan, dilihat dari caranya berpendapat dengan menggunakan akal, bukan sekedar berbicara dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. 

Masa Lalu Untuk Masa Depan

Kita masing-masing punya dosa yang sangat kita sesali, aib yang darinya kita sembunyi, hal-hal memalukan yang terus menerus kita tutup-tutupi Lalu kita berkata, "Andai kita bisa mengulang waktu, kita pastinya takkan mengulangi kesalahan yang sama". Itulah sesal, merasa hina, merasa malu Hanya saja, tanpa bermaksud mengurangi salah. Bisa jadi semua itu adalah yang membuat kita lebih dewasa, membuat kita mampu menjalani hidup lebih baik Sebab hanya para pendosa yang tahu bagaimana sakitnya salah, bagaimana malunya terhina, seperti apa rasanya salah memilih dan keliru dalam amal Sebaik-baik pendosa adalah yang menjadikan amal nista sebagai pengingat akan kemurahan Allah, yang telah menutupi dan memberi ampunan baginya Merekalah yang tak henti mengemis pada Allah untuk bisa terus menutupi aibnya, terus memberikan ampunan baginya, sebab terlalu banyak salahnya Bagaimanapun kita tak hanya bodoh di masa lalu, tapi juga bodoh saat ini, juga bodoh di masa dep...

tentangmu, bukan mereka

Sepantas-pantasnya kau menempatkan diri sebagai manusia nan adiwarna, ada saja manusia lain yang boleh jadi membenci dirimu.  Membenci sejadi-jadinya, bahkan sampai berniat menjatuhkan anak tangga yang telah lama kau bangun sekuat tenaga.  Untukmu, tidak perlu menukar jati dirimu hanya karena ada yang tidak suka denganmu. Memang sudah begini alamnya, meskipun kau merasa sudah menjadi manusia yang tidak merugikan, ada saja yang tidak suka.  Tetaplah jadi manusia yang apa adanya. Terima dirimu dengan senang hati, tanpa harus menuntut hal-hal yang hanya akan menyusahkan dirimu.  Selalu ingat, dirimu ini, untukmu. Bukan untuk mereka.

untuk para bintang

Gambar
saat rindu tak tertahankan hati yang menginginkan rumah jiwa yang memaksa untuk kuat banyak kepala yang menunggu, berharap sang kupu kupu akan keluar dari kepompongnya untuk para perantau, pejuang yang jauh dari sarangnya, kuat lah tegarlah.  rasa rindu, peluh mu semua akan terbayarkan bertahanlah sampai akhir. ingat “untuk apa kau memulai” ini sudah ditengah, hujanmu akan selesai warna warna indah sudah menunggu, berteduhlah, sabar sebentar, dia akan keluar.  warnamu, kau. pelangi.  yang ditunggu orang orang. berjuanglah, perjuanganmu tak seberat kepala kepala yang menghidupimu. ada empat mata,  bahkan lebih  yang bangun lebih awal dari ayam berkokok. dan pulang lebih lama dari siput berjalan. tugasmu, belajar, berjuang menjadi yang terbaik pulanglah saat semua tugas tuntas, pulanglah dengan membawa hasil, pulanglah dengan membawa tangis bahagia, pulanglah dan sebarkanlah apa yang kau dapat. pula...

Karena kita terlena

Karena kita merasa punya waktu, kita sering tak acuh pada kewajiban yang menunggu. Hal-hal tidak perlu sering dilakukan lebih dulu. Karena kita merasa punya waktu, semangat sering tidak lagi menggebu. Ah, nanti saja kan bisa. Main-main dulu saja lah. Berbuat suka-suka sepuasnya mumpung masih muda. Jadi gampang menyepelekan, jadi gampang tidak menghargai apa yang sudah didapatkan. Jadi gampang mengeluh kalau batas akhir sesuatu sudah datang di ambang pintu. Karena kita merasa punya waktu, kita mudah lengah. Dalam segalanya. Dalam relasi pertemanan, dalam usaha menyelesaikan pendidikan, dalam ibadah yang malah menjadi rutinitas paling menekan. Karena kita merasa punya waktu, banyak kesempatan hilang sia-sia. Sengaja dibiarkan lewat tanpa ingin menangkap. Tahu-tahu orang lain sudah sampai tempat, dan kita sendiri masih berencana berangkat.

biarkanlah

Selalu ada orang yang sebenarnya tidak tahu apa-apa, tetapi berlagak mengerti semua. Ikut campur dan sok sempurna mengatur hal yang sesungguhnya setengahnya saja dia tidak paham bagaimana. Selalu ada orang yang tidak bisa sepenuhnya kamu percaya, kamu kira dia bijaksana dan penyelesai masalah, nyatanya dia hanya ingin tahu rahasiamu dan menyebarkan itu di mana-mana. Selalu ada orang yang menganggap dia besar, merasa dirinya kosmik padahal aslinya hanya jasad renik. Selalu ada orang yang pintar memutar balikan fakta, bertingkah jadi pahlawan kesiangan untuk membela mereka yang sok jadi korban, tidak sadar kalau dirinya diperalat, tidak merasa kalau dirinya nurut-nurut saja dijadikan pesuruh tanpa bayaran. Tidak perlu heran.  Manusia-manusia seperti itu hadir supaya kamu tahu kalau yang aneh-aneh di dunia ini masih ada, kalau kebodohan masih sukarela dijadikan bahan tertawaan belaka. Yang buta memang tidak melihat, yang tuli memang tidak mendengar. Yang ...

ini untukmu

ini untukmu yang dikecewakan berkali kali yang usahanya tak pernah dihargai ini untukmu yang bukan siapa siapa yang merasa tidak cukup bagi dunia suatu hari, kamu pasti menemui orang orang yang membuat semua yang kamu lakukan terlihat sia-sia. susah payah kamu menarik ke permukaan, namun mereka lebih suka tenggelam. tak terhitung kesempatan yang kamu berikan, terapi mereka tak pernah betul-betul menggunakan. kamu baik, punya kebiasaan mengutamakan yang lain meski berarti kamu sendiri harus mengalah, meski kamu sendiri ingin. kamu baik, lantas mereka akan memperlakukanmu dengan suka-suka. sebab kamu baik, kamu akan selalu kembali membantu meski sudah perlakukan dengan sikap tak tentu pada masa yang tidak kamu sadari, kamu sendiri bisa frustasi. menyalahkan diri sendiri sebab yang kamu tolong tak kunjung menjadi versi lebih bagus lagi. ada satu hal yang harus kamu pahami, bahwa tidak semua orang bisa diselamatkan. tidak semua orang mau diselamatkan. lantas pesan ini ...

tentang malam ini

Gambar
langit malam ini semu tak ada bintang yang bertengger disana sunyi, bersih, sepi, suram beragam rasa memandangnya mask Indah, tak lengkap tak seindah biasanya, kurang afdhol gelap karna apa apa selalu ada yang menemani tak selalu—tapi biasanya seperti Mesir, Indah tapi kurang rindu ini, harus tersimpan rapi aku rindu akan tulusnya kasih ibu aku rindu akan hangatnya pelukan dan air matanya akan lisan yang tak pernah berhenti mengucap akan sujud yang tak pernah lupus dalam menyebut namaku akan cinta yang tak pernah habis dalam hati, doa dan langit Kairo malam ini saksi, bahwa aku rindu akan kasihnya dan dengan giat, kuat dan bertahan sebagai penyampaian akan rinduku

to my half of heart

Gambar
bingung harus mulai dari mana, but this one. dedicated to my only one, to my half of heart. mimpi kakak gaakan terwujud tanpa kehadiran umi. tanpa doa umi yang tak pernah terputus setiap sujudnya. tanpa keikhlasan, ridho, dan sayang setiap waktunya. umi selalu bangga punya kaka, while I'm here belum bisa jadi yang terbaik untuk umi. kakak yang bangga punya orang tua sehebat umi dan bapak. punya kapten, dan nahkoda yang saling melengkapi. punya dukungan yang gak pernah berhenti. punya kasih sayang yg terlimpah dari Umi dan Bapak. Terimakasih nya kakak, gaakan pernah cukup buat bales kebaikan umi. bahkan rasa sayang kakak, akan kalah sama rasa sayang umi untuk kakak. mimpi kakak hanya menjadi angan, mimpi kakak hanya akan menjadi mimpi, mimpi kakak gaakan terwujud, tanpa bantuan Allah, Umi, Bapak. terimakasih umi, untuk tidak pernah menyerah terhadap kaka, untuk rasa percaya bahwa kakak bisa, untuk doa yang selalu membawa nama kakak, un...

Monumen dan Perpustakaan Nasional.

Gambar
karna bosen dirumah, dengan ketidak-sengajaan,dan tanpa rencana ditambah modal nekat. Ara pergi ke tempat para turis biasa berkunjung kalau ke Jakarta, Monas. Sendirian. tumbenan banget gasih? itung itung persiapan ke Mesir hehe Aamiin. maktu perjalanan kira kira 1 jam dari Bintaro, Tangerang Selatan. pake Go-jek, kenapa Gojek? karna An Ojek For Every Need. lebih cepat, praktis lagi. ngga, ngga disponsor kok ini. tapi kalo mau ngasih sponsor saya menerima. lanjut. karna si abang Gojek gatau, dia berhenti depan stasiun Gambir. dengan pedenya dia bilang "kita sudah di monas mba" padahal didepan ada plang yang berbunyi "pintu masuk stasiun gambir". dikira gabisa baca kali aku sama nih abang Gojek. dengan sedikit cekcok akhirnya kita muter muter nyari pintu monas yang bener. tapi karna udah pasrah, lalu ada posko polisi depan gerbang monas. eh malah dibukain gerbangnya sama si bapak polisi. padahal tadı ketutup. makasih ya pak. nyampe kira kira jam 9, tapi cuaca brasa j...

pare, kota kenangan.

Gambar
kau tau ada satu hal yang kadang tak bisa kita pungkiri, kau tak ingin terlalu mengingatnya tak ingin terlalu mengenangnya karna tau, yang tidak ada ya tidak ada. untuk apa diingat, dikenang, dirindu? kata orang, pare memberikan sebuah kerinduan yang hebat bagi orang orang yang bermukim diatasnya, awalnya aku meng ece. apa nya? apa iya?  aku bukan tipe orang yang gampang jatuh cinta, lebih tepatnya gamau. jadi aku bilang, gak mungkin, gabakal, dua bulan doang juga ngapain sih pake susah lupa segala sama pare, gaada apa apa. bulan pertama, tawar. lebih tepatnya aku yang mentawarkan perasaan, banyak yang pergi setelah sebulan menuntut ilmu. aku? sudah terbiasa dengan perpisahan toh hukumnya memang begitu, setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. sudah menjadi pasangan yang kodratnya begitu, mau pergi, pulang bukan urusanku. dan bulan depan, giliran aku yang akan pergi. terbesat tiba tiba, akan rindukah nanti? mensugestikan diri. jangan sampe, kita bentar doang, jangan s...