Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

gagal

gagal itu temanku, kerabat dekatku, bahkan sering aku perkenalkan sebagai diri Karena jarak antara aku dan gagal adalah kosong tidak ada. gagal lulus, gagal masuk sekolah favorit, gagal dapat nilai semua jenis gagal sudah sering hinggap bersama waktu, dua tahun berturut ditemaninya mengajarkanku satu; sabar. biar aku berbagi pengalaman disini masa bodoh dengan yang mencerca "kamu siapa?" "emang kamu orang penting?" "siapa yang bakal baca" meski kata orang gapenting, aku akan tetap keras kepala untuk bercerita. ─────────────────── kenalkan, aku gadis kelahiran 2000 lalu lulus pendidikan SMA tahun 2017 satu tahun lebih cepat dari umur rata rata, alasannya? kuliah, lulus dan kerja duluan mimpi indah sudah terancang dengan mulus didepan. nyatanya, gagal datang tanpa diundang terlalu percaya akan hebatnya diri yang membabat habis UN sebelum waktu memunculkan lena yang berkepanjangan dan meremehkan para ujian didepan. SBM, Utul Ugm...

mungkin

mungkin, dalam langkah yang kamu ambil sekarang, ada sisa-sisa tangis yang sebenarnya belum selesai. hanya berpura-pura membaik, lalu tertawa seakan tidak terjadi apa-apa. mungkin, menurutmu hal itu tidak akan menjadi masalah untuk kedepannya. atau menurutmu, hal itu merupakan suatu hal yang bisa dianggap sebagai kewajaran, hanya untuk menghindari konflik antara dua orang yang memiliki perbedaan kepentingan. sampai akhirnya, kamu mendapat pukulan telak dari sebuah fakta di mana kamu terpaksa berhenti dari semuanya. kamu harus berhenti berpikir bahwa kamu tidak apa-apa. kamu punya jiwa yang tengah terluka. kamu butuh dikuatkan bahkan sekadar dikuatkan oleh kata-kata. pada akhirnya, setiap manusia juga punya titik lelah. di mana berhenti mau tidak mau menjadi pilihan mutlak ketika merasa payah. pada akhirnya, kamu menjadi pribadi baru yang masih harus terus berjuang, setidaknya untuk tidak terburu-buru berpulang. apn-

sebuah pembelajaran

Aku belajar bahwa manusia tak suka ditinggalkan. Manusia tak suka ditinggal pergi, manusia tak suka dibekap sepi, manusia tak suka merasa tidak berarti. Aku juga belajar bahwa manusia suka meninggalkan; entah karena takut, atau kalut, atau maut. Aku belajar bahwa akan ada janji-janji yang dibuat untuk diingkari, sering terucap namun tak pernah dipenuhi. Aku juga belajar bahwa aku bisa sekuat ini karena janji-janji yang kepadaku tak ditepati. Mengertilah, yang bisa kamu lakukan hanya menerima. Mengertilah, yang bisa kamu lakukan hanya mengalah. Mengertilah, bahwa hidup sudah diatur oleh yang lebih berkuasa. Mengertilah, kamu hanya bisa berusaha sebaik-baiknya kemudian berserah. Rancangan bagi hidupmu sudah sempurna. Indahnya tiada pernah kamu duga-duga. Suatu saat kamu akan melihat dirimu sendiri sambil berkata,  “Yang aku khawatirkan tidak menjadi nyata, aku selalu menang dan makin luar biasa.” Sampai saat itu tiba,  Jangan menyerah...

sia sia

sejak kapan bahagia yang didapat jika harapmu digantungkan pada manusia? sudah terucap berapa kali ? harus terucap berapa kali ? kecewa yang akan didapat. karna sungguh, tempat bergantung harap hanya ada pada sang Pemilik Semesta. berhenti, membuang harap pada tempat yang tak seharusnya.

karena kadang

Ketika kamu menjadi sesosok yang selalu memberi  dan selalu ada untuk menjadi tempat berbagi perih bagi orang-orang di sekitarmu,  kamu harus mengerti bahwa kadang kamu pun bisa merasa letih. Orang yang paling kuat kadang justru menjadi orang yang paling lihai menyembunyikan penat. Orang yang selalu membuat siapa saja di sekelilingnya merasa berharga,  kadang justru menjadi orang yang paling butuh diapresiasi keberadaannya.  Agar ia tak merasa sia-sia, agar ia juga bisa sembuh seperti sedia kala. Kamu harus memahami bahwa kamu bukan penyembuh yang tak bisa jatuh,  bahwa kamu tidak harus menjadi kuat setiap waktu.  Kamu boleh lelah, dan mencari celah melepas penat agar tak putus asa. Kamu tidak lemah ketika sedang tidak baik-baik saja dan butuh bahu lain untuk rebah. Terkadang jiwa-jiwa pemberani yang selalu bisa diandalkan  adalah mereka yang pernah melalui hal terburuk dalam kehidupan.  Mereka menolak menjadi ...

percayalah

Pasti ada yang terluka dari tutur kata yang tidak kau jaga. Walaupun yang kau lihat adalah senyum miring saat kau bilang itu hanya bercanda. Tapi apa kau pernah berpikir? Kata yang kau ucap dari bibir indahmu itu ternyata mengakar di kepalanya. Membuat ia merasa dirinya tidak berharga. Atau mungkin ada yang rela mengubah dirinya sendiri menjadi sosok yang berbeda, mengikuti paradigma orang di sekelilingnya, hingga dirinya sendiri tersiksa. Terkadang kata-kata bisa jadi mengerikan, Membunuh secara perlahan tanpa sepengetahuan. —kai #sajakaddicted

untukku, kamu dan kita

Ini untukmu yang dikecewakan berkali-kali. Yang usahanya tak pernah dihargai. Ini untukmu yang bukan siapa-siapa. Yang merasa tidak cukup bagi dunia. Suatu hari, kamu pasti menemui orang-orang yang membuat semua yang kamu lakukan terlihat sia-sia. Susah payah kamu menarik mereka ke permukaan, namun mereka malah lebih suka tenggelam. Tak terhitung kesempatan yang kamu berikan, tetapi mereka tak pernah betul-betul menggunakan. Kamu baik, punya kebiasaan mengutamakan yang lain meski berarti kamu sendiri harus mengalah, meski kamu sendiri ingin. Kamu baik, lantas mereka akan memperlakukanmu dengan suka-suka. Sebab kamu baik, kamu akan selalu kembali membantu meski sudah perlakukan dengan sikap tak tentu. Pada masa yang tidak kamu sadari, kamu sendiri bisa frustasi. Menyalahkan diri sendiri sebab yang kamu tolong tak kunjung menjadi versi lebih bagus lagi. Ada satu hal yang harus kamu pahami, bahwa tidak semua orang bisa diselamatkan.  Tidak semua orang ...

untuk malam ini

Pada malam-malam sebelumnya.  Mungkin kau merasa masih mampu untuk menahannya.  Menahan segala beban yang kau topang sendirian pada pundakmu.  Menahan segala perih yang terlanjur mendera dadamu.  Tapi, pada malam ini.  Jika kau telah tak mampu menahannya.  Biarkan segala beban mu luruh barang sejenak.  Biarkan segala luka nestapa mu reda barang sejemang.  Karna sejatinya, segala resah dan gundah perlu ruang untuk sekedar beristirahat.  Jangan anggap kau selalu kuat.  Meski akhirnya, kau pun akan kalah.  Pada waktu.  Di malam ini. Setelah kau berbincang dengan Sang Semesta.  Sekedar sujud pada sajadahmu di sepertiga malam akhir.  Atau sekedar merapal doa di malam ini.  Menangislah, jika relung mu terlanjur sakit.  Menangis tak membuat mu terlihat lemah.  Jika kau tak bisa mengucap barang sekata pada kawan mu.  Mungkin menangis dan berdoa hanyalah salah ...