Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

untukku, kamu dan kita

Ini untukmu yang dikecewakan berkali-kali. Yang usahanya tak pernah dihargai. Ini untukmu yang bukan siapa-siapa. Yang merasa tidak cukup bagi dunia. Suatu hari, kamu pasti menemui orang-orang yang membuat semua yang kamu lakukan terlihat sia-sia. Susah payah kamu menarik mereka ke permukaan, namun mereka malah lebih suka tenggelam. Tak terhitung kesempatan yang kamu berikan, tetapi mereka tak pernah betul-betul menggunakan. Kamu baik, punya kebiasaan mengutamakan yang lain meski berarti kamu sendiri harus mengalah, meski kamu sendiri ingin. Kamu baik, lantas mereka akan memperlakukanmu dengan suka-suka. Sebab kamu baik, kamu akan selalu kembali membantu meski sudah perlakukan dengan sikap tak tentu. Pada masa yang tidak kamu sadari, kamu sendiri bisa frustasi. Menyalahkan diri sendiri sebab yang kamu tolong tak kunjung menjadi versi lebih bagus lagi. Ada satu hal yang harus kamu pahami, bahwa tidak semua orang bisa diselamatkan.  Tidak semua orang ...

untuk malam ini

Pada malam-malam sebelumnya.  Mungkin kau merasa masih mampu untuk menahannya.  Menahan segala beban yang kau topang sendirian pada pundakmu.  Menahan segala perih yang terlanjur mendera dadamu.  Tapi, pada malam ini.  Jika kau telah tak mampu menahannya.  Biarkan segala beban mu luruh barang sejenak.  Biarkan segala luka nestapa mu reda barang sejemang.  Karna sejatinya, segala resah dan gundah perlu ruang untuk sekedar beristirahat.  Jangan anggap kau selalu kuat.  Meski akhirnya, kau pun akan kalah.  Pada waktu.  Di malam ini. Setelah kau berbincang dengan Sang Semesta.  Sekedar sujud pada sajadahmu di sepertiga malam akhir.  Atau sekedar merapal doa di malam ini.  Menangislah, jika relung mu terlanjur sakit.  Menangis tak membuat mu terlihat lemah.  Jika kau tak bisa mengucap barang sekata pada kawan mu.  Mungkin menangis dan berdoa hanyalah salah ...