Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

gagal

gagal itu temanku, kerabat dekatku, bahkan sering aku perkenalkan sebagai diri Karena jarak antara aku dan gagal adalah kosong tidak ada. gagal lulus, gagal masuk sekolah favorit, gagal dapat nilai semua jenis gagal sudah sering hinggap bersama waktu, dua tahun berturut ditemaninya mengajarkanku satu; sabar. biar aku berbagi pengalaman disini masa bodoh dengan yang mencerca "kamu siapa?" "emang kamu orang penting?" "siapa yang bakal baca" meski kata orang gapenting, aku akan tetap keras kepala untuk bercerita. ─────────────────── kenalkan, aku gadis kelahiran 2000 lalu lulus pendidikan SMA tahun 2017 satu tahun lebih cepat dari umur rata rata, alasannya? kuliah, lulus dan kerja duluan mimpi indah sudah terancang dengan mulus didepan. nyatanya, gagal datang tanpa diundang terlalu percaya akan hebatnya diri yang membabat habis UN sebelum waktu memunculkan lena yang berkepanjangan dan meremehkan para ujian didepan. SBM, Utul Ugm...

mungkin

mungkin, dalam langkah yang kamu ambil sekarang, ada sisa-sisa tangis yang sebenarnya belum selesai. hanya berpura-pura membaik, lalu tertawa seakan tidak terjadi apa-apa. mungkin, menurutmu hal itu tidak akan menjadi masalah untuk kedepannya. atau menurutmu, hal itu merupakan suatu hal yang bisa dianggap sebagai kewajaran, hanya untuk menghindari konflik antara dua orang yang memiliki perbedaan kepentingan. sampai akhirnya, kamu mendapat pukulan telak dari sebuah fakta di mana kamu terpaksa berhenti dari semuanya. kamu harus berhenti berpikir bahwa kamu tidak apa-apa. kamu punya jiwa yang tengah terluka. kamu butuh dikuatkan bahkan sekadar dikuatkan oleh kata-kata. pada akhirnya, setiap manusia juga punya titik lelah. di mana berhenti mau tidak mau menjadi pilihan mutlak ketika merasa payah. pada akhirnya, kamu menjadi pribadi baru yang masih harus terus berjuang, setidaknya untuk tidak terburu-buru berpulang. apn-