gagal
gagal itu temanku,
kerabat dekatku,
bahkan sering aku perkenalkan sebagai diri
Karena jarak antara aku dan gagal adalah kosong
tidak ada.
gagal lulus, gagal masuk sekolah favorit, gagal dapat nilai
semua jenis gagal sudah sering hinggap bersama waktu,
dua tahun berturut ditemaninya
mengajarkanku satu; sabar.
biar aku berbagi pengalaman disini
masa bodoh dengan yang mencerca
"kamu siapa?"
"emang kamu orang penting?"
"siapa yang bakal baca"
meski kata orang gapenting,
aku akan tetap keras kepala untuk bercerita.
───────────────────
kenalkan,
aku gadis kelahiran 2000
lalu lulus pendidikan SMA tahun 2017
satu tahun lebih cepat dari umur rata rata,
alasannya? kuliah, lulus dan kerja duluan
mimpi indah sudah terancang dengan mulus didepan.
nyatanya, gagal datang tanpa diundang
terlalu percaya akan hebatnya diri yang membabat habis UN sebelum waktu
memunculkan lena yang berkepanjangan dan meremehkan para ujian didepan.
SBM, Utul Ugm, Simak ui
semua ujian
g a g a l .
kecewa?
sangatttt.
semua orang yang bergantung harap, pupus.
waktu terus berjalan, tapi kecewa enggan beranjak.
tahun itu memutuskan untuk diam, muhasabah.
bismillah,
tahun besok harus berhasil.
di tengah perjalanan,
semua minat dan tujuan berubah.
aku yang bermimpi jadi duta besar,
atau perancang baju internasional
atau bahkan musisi muslim internasional..
mengurungkan semua mimpi itu dan berubah
Al Azhar Asy Syarif Kairo
kampus impian semua santri
semua muslim di Indo, semua, dan mimpi baruku.
muncul masalah baru : Bahasa Arab.
sejak dulu bahasa inggris yang selalu jadi pelajaran inti dan tambahan
bahasa arab? bahasa kesekian.
tapi untuk masuk kampus ini,
bahasa arab adalah nomor satu.
desember, 2017.
mulai cari bimbingan di dunia nyata dan maya
dari satu mulut dan satu telinga ke yang lain.
mulai coba masuk salah satu lembaga di tangerang, ceger.
mudah, masih sangat mudah untuk diikuti.
waktu berjalan, informasi makin banyak.
masuk Al Azhar, harus lolos tes yang diadakan kemenag setahun sekali.
masih satu daerah, ketemu sama lembaga yang menyediakan bimbingan tes timur tengah.
coba,masuk, belajar.
jaaauh dari ekspektasi,
kemudahan yang didapat sebelumnya
lancar ngikutin pelajaran, ujian.
tidak berpengaruh di tempat bimbel ini.
karna pelajarannya dua kali lipat jauh lebih susah.
yang tadinya merasa paling pintar, langsung jatuh jadi bodoh.
3 minggu tuntas bimbingan.
lanjut, harus belajar arab lagi.
karna dari dasar gapunya, gimana mau naik ke tempat yang lebih tinggi?
awal 2018
di Pare, ada banyak bimbingan bahasa Arab.
salah satu dengan segala kedisiplinannya, Alfarisi.
lebih lengkap tentang Alfarisi, bisa search di blog aku.
"pare, kota kenangan"
dua bulan awal, mulai merasa terisi dan puas.
aku udah bisa, batinku.
pulang dari pare, balik ke bimbingan awal.
fokus untuk tes kemenag.
gampaaaaang, lulus lah pasti ini.
modal percaya diri yang kelewat batas mengundang lena kembali.
lena akan ujian didepan mata, lena akan doa yang sungguh.
hari ujian tiba,
kaget, percaya dan tidak percaya diri dalam membabatnya.
ujian tuntas, usaha dan doa ikut tuntas.
satu kesalahan yg fatal.
pertengahan 2018,
balik ke pare, mengobati rindu sambil belajar lagi.
selesai sebulan, pulang sembari menunggu pengumuman.
sesuai tanggal yang dijanjikan kemenag,
buka website berharap ada nama di barisan peserta lulus.
tapi ternyata pengumuman diundur.
diundur dan terus diundur
sampe akhirnya, pengumuman muncul.
maghrib menuju isya.
buka pengumuman, sholawat dan harap menggebu
nama aku dimana?
sampai ada dipaling bawah.
zonk, kosong.
ara azka nabila nihil.
gagal datang untuk yang kesekian kali.
kecewa kembali muncul tanpa permisi.
"gapapa" kata umi
mimpi akan kuliah duluan gagal,
bahkan kuliah di waktu yang seharusnya pun gagal.
gatau mau ngapain, harus apa kedepannya.
putus harapan. itu aku.
sampai akhirnya dapet kabar,
ada lembaga yang bisa ke mesir tanpa tes seleksi.
lewat ma'had buuts.
berangkat sudah pasti, ujian di mesir.
termakan oleh kata kata.
dengan izinNya, aku ke Kairo !
iya Kairo, Mesir !
yang ada kampus Al Azhar.
tapi ma'had dulu,
6 bulan tepat ada disana
atas pertimbangan satu dan lainnya
aku keluar dan pulang ke Indonesia.
untuk ikut kembali tes seleksi timteng yang diadakan kemenag.
bimbel karantina di Bojonegoro 3 bulan.
pagi sampai pagi lagi
belajar dan doa tanpa forsir.
menaklukan ujian bersama yang dilewati melalui dua seleksi
takut akan kegagalan yang menanti didepan,
memguatkan usaha dan doa yang harus lebih tinggi.
aku harus berhasil !
atas izinNya
ujian satu lulus,
begitupun kedua.
Alhamdulillah......
masih panjang kisah 4 bulan di Bojonegoro yang belum tersampaikan
sampai akhirnya aku berhasil lolos tes kemenag Al Azhar dan Istanbul turkey.
tapi rasanya, biar di lain waktu dan halaman aku tulis khusus untuk lembaga ini
dan,
atas semngat, motivasi, doa serta ilmunya
terkhususkan untuk;
Ust Ahmad Hafifi Lc Ma
beserta rekannya, ust Budi, ust Umar, ustdzh nila
dengan hati yang terdalam.
terimakasih
beserta kawan perjuangan paling berjasa
yang kalau diceritain gabakal ada ujungnya
kalian:
Nabila al amri, Akhlish, Fathin, Najla, Andi, Fauzan, Zaki, Nana, Daffa, Nabila Anzani, Yusuf
dan semua anggota ittihad yang ga bisa di tulis satu persatu karna jumlahnya terlalu banyak.
kalian benar benar berjasa, terimakasih atas semangat, motivasi, waktu dan segalanya.
we did it ! alhamdulillah.
kerabat dekatku,
bahkan sering aku perkenalkan sebagai diri
Karena jarak antara aku dan gagal adalah kosong
tidak ada.
gagal lulus, gagal masuk sekolah favorit, gagal dapat nilai
semua jenis gagal sudah sering hinggap bersama waktu,
dua tahun berturut ditemaninya
mengajarkanku satu; sabar.
biar aku berbagi pengalaman disini
masa bodoh dengan yang mencerca
"kamu siapa?"
"emang kamu orang penting?"
"siapa yang bakal baca"
meski kata orang gapenting,
aku akan tetap keras kepala untuk bercerita.
───────────────────
kenalkan,
aku gadis kelahiran 2000
lalu lulus pendidikan SMA tahun 2017
satu tahun lebih cepat dari umur rata rata,
alasannya? kuliah, lulus dan kerja duluan
mimpi indah sudah terancang dengan mulus didepan.
nyatanya, gagal datang tanpa diundang
terlalu percaya akan hebatnya diri yang membabat habis UN sebelum waktu
memunculkan lena yang berkepanjangan dan meremehkan para ujian didepan.
SBM, Utul Ugm, Simak ui
semua ujian
g a g a l .
kecewa?
sangatttt.
semua orang yang bergantung harap, pupus.
waktu terus berjalan, tapi kecewa enggan beranjak.
tahun itu memutuskan untuk diam, muhasabah.
bismillah,
tahun besok harus berhasil.
di tengah perjalanan,
semua minat dan tujuan berubah.
aku yang bermimpi jadi duta besar,
atau perancang baju internasional
atau bahkan musisi muslim internasional..
mengurungkan semua mimpi itu dan berubah
Al Azhar Asy Syarif Kairo
kampus impian semua santri
semua muslim di Indo, semua, dan mimpi baruku.
muncul masalah baru : Bahasa Arab.
sejak dulu bahasa inggris yang selalu jadi pelajaran inti dan tambahan
bahasa arab? bahasa kesekian.
tapi untuk masuk kampus ini,
bahasa arab adalah nomor satu.
desember, 2017.
mulai cari bimbingan di dunia nyata dan maya
dari satu mulut dan satu telinga ke yang lain.
mulai coba masuk salah satu lembaga di tangerang, ceger.
mudah, masih sangat mudah untuk diikuti.
waktu berjalan, informasi makin banyak.
masuk Al Azhar, harus lolos tes yang diadakan kemenag setahun sekali.
masih satu daerah, ketemu sama lembaga yang menyediakan bimbingan tes timur tengah.
coba,masuk, belajar.
jaaauh dari ekspektasi,
kemudahan yang didapat sebelumnya
lancar ngikutin pelajaran, ujian.
tidak berpengaruh di tempat bimbel ini.
karna pelajarannya dua kali lipat jauh lebih susah.
yang tadinya merasa paling pintar, langsung jatuh jadi bodoh.
3 minggu tuntas bimbingan.
lanjut, harus belajar arab lagi.
karna dari dasar gapunya, gimana mau naik ke tempat yang lebih tinggi?
awal 2018
di Pare, ada banyak bimbingan bahasa Arab.
salah satu dengan segala kedisiplinannya, Alfarisi.
lebih lengkap tentang Alfarisi, bisa search di blog aku.
"pare, kota kenangan"
dua bulan awal, mulai merasa terisi dan puas.
aku udah bisa, batinku.
pulang dari pare, balik ke bimbingan awal.
fokus untuk tes kemenag.
gampaaaaang, lulus lah pasti ini.
modal percaya diri yang kelewat batas mengundang lena kembali.
lena akan ujian didepan mata, lena akan doa yang sungguh.
hari ujian tiba,
kaget, percaya dan tidak percaya diri dalam membabatnya.
ujian tuntas, usaha dan doa ikut tuntas.
satu kesalahan yg fatal.
pertengahan 2018,
balik ke pare, mengobati rindu sambil belajar lagi.
selesai sebulan, pulang sembari menunggu pengumuman.
sesuai tanggal yang dijanjikan kemenag,
buka website berharap ada nama di barisan peserta lulus.
tapi ternyata pengumuman diundur.
diundur dan terus diundur
sampe akhirnya, pengumuman muncul.
maghrib menuju isya.
buka pengumuman, sholawat dan harap menggebu
nama aku dimana?
sampai ada dipaling bawah.
zonk, kosong.
ara azka nabila nihil.
gagal datang untuk yang kesekian kali.
kecewa kembali muncul tanpa permisi.
"gapapa" kata umi
mimpi akan kuliah duluan gagal,
bahkan kuliah di waktu yang seharusnya pun gagal.
gatau mau ngapain, harus apa kedepannya.
putus harapan. itu aku.
sampai akhirnya dapet kabar,
ada lembaga yang bisa ke mesir tanpa tes seleksi.
lewat ma'had buuts.
berangkat sudah pasti, ujian di mesir.
termakan oleh kata kata.
dengan izinNya, aku ke Kairo !
iya Kairo, Mesir !
yang ada kampus Al Azhar.
tapi ma'had dulu,
6 bulan tepat ada disana
atas pertimbangan satu dan lainnya
aku keluar dan pulang ke Indonesia.
untuk ikut kembali tes seleksi timteng yang diadakan kemenag.
bimbel karantina di Bojonegoro 3 bulan.
pagi sampai pagi lagi
belajar dan doa tanpa forsir.
menaklukan ujian bersama yang dilewati melalui dua seleksi
takut akan kegagalan yang menanti didepan,
memguatkan usaha dan doa yang harus lebih tinggi.
aku harus berhasil !
atas izinNya
ujian satu lulus,
begitupun kedua.
Alhamdulillah......
masih panjang kisah 4 bulan di Bojonegoro yang belum tersampaikan
sampai akhirnya aku berhasil lolos tes kemenag Al Azhar dan Istanbul turkey.
tapi rasanya, biar di lain waktu dan halaman aku tulis khusus untuk lembaga ini
dan,
atas semngat, motivasi, doa serta ilmunya
terkhususkan untuk;
Ust Ahmad Hafifi Lc Ma
beserta rekannya, ust Budi, ust Umar, ustdzh nila
dengan hati yang terdalam.
terimakasih
beserta kawan perjuangan paling berjasa
yang kalau diceritain gabakal ada ujungnya
kalian:
Nabila al amri, Akhlish, Fathin, Najla, Andi, Fauzan, Zaki, Nana, Daffa, Nabila Anzani, Yusuf
dan semua anggota ittihad yang ga bisa di tulis satu persatu karna jumlahnya terlalu banyak.
kalian benar benar berjasa, terimakasih atas semangat, motivasi, waktu dan segalanya.
we did it ! alhamdulillah.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTawadhu nih ara. Soal dapet beasiswanya ga dibahas. Panutan
BalasHapuskarena beasiswa-nya hasil beruntung dan doa orang tua, bukan karna usaha sepenuhnya wkkw
Hapus